Profesor James Clark Sang Pakar Internasional Green Chemistry

Profesor James Clark adalah Direktur Pusat Green Chemistry untuk Industri, pendiri GCN (Green Chemistry Network) dan editor khusus RSC jurnal ‘Green’, ketua Penerapan kimia dan industri University of York dan kepala Pusat Clean Technology yang menjadi wadah kolaborasi  antara ilmuwan riset dengan kalangan industri untuk  mengembangkan teknologi  Green Chemistry yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Alumni Kings College kota London ini telah banyak menulis buku–buku publikasi ilmiah mengenai Green Chemistry khususnya tentang katalis dan senyawa kimia ‘Green’ dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Professor James Clark dikenal pula sebagai pembicara internasional mengenai Clean Technology dan Green Chemistry. Beliau sering diundang sebagai Pembicara utama dan Dosen luarbiasa di berbagai belahan dunia.

Atas dedikasinya  Professor James Clark dianugerahi medali RSC John Jeyes dan medali SCI Environment. University of Patras pun memberikan gelar penghormatan atas keberhasilan kemimpinan beliau untuk  tim pemenangan  Clean Technology awards dari Uni Eropa dan the Royal Society of Arts.

Satu lagi contoh tokoh hebat untuk pengembangan ilmu kimia dan  perlindungan lingkungan hidup. Kepedulian dan dedikasi beliau patut kita tiru

By Wiki Ilyas, Source : Green Chemistry metrics, http://www.york..ac.uk/res/gcg

8 Green Islamic’s Concept ( 8 Konsep ‘Hijau’ Islam )

Gambar Mesin untuk Wudhu yang di desain oleh al- Jazari dari  bukunya Kumpulan Pengetahuan Alat-alat mekanik yang cerdas (Al-Jami’ bayn al-‘ilm wa-‘l-‘amal al-nafi’ fi sinat’at al-hiyal) . Mesin ini elaborasi ilmu mesin dan kecerdasan agar air wudhu tidak terbuang percuma.  Source: Salim al-Hassani (Chief Editor), 1001 Inventions: Muslim Heritage in Our World (Manchester, FSTC, 2006, p. 20).

Paul T.Anastas memperkenalkan 12 konsep Green Chemistry yang menjadi pondasi gerakan  Green Chemistry. Namun tahukah Anda jauh sebelumnya Islam telah memperkenalkan  Konsep Hijau (Green Concept)  berdasarkan Al Qur’an.

8 konsep itu adalah :

1. Adl, Keadilan,

Adil saat membina hubungan diantara manusia dan  hubungan dengan mahluk ciptaan-Nya termasuk hewan dan tumbuhan.

2.Mizan, Keseimbangan,

Seimbang dalam mengatur hubungan diantara manusia secara sosial dan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Hubungan tersebut  tidak boleh mengganggu keseimbangan alam. Pemanfaatan sumberdaya seperti air, udara dan energi harus memperhatikan daur hidup semua spesies. Prinsip ini pun harus diterapkan pada pembangunan gedung dan kota-kota

3.Wasat, Jalan tengah,

Suatu aktifitas  harus berada ‘ditengah’, agar mampu menjembatani antara rencana ekonomi, kebutuhan sosial, pertumbuhan sains pandangan ideologi, sumberdaya alam, air dan pemanfatan energi.

4.Rahmah, Kasih sayang,

Mencakup semua aspek termasuk kebutuhan manusia, perlakuan yang benar terhadap hewan, tumbuhan, serangga bahkan mikro organisme pun perlu dijaga.

5.Amanah,  Kepercayaan dan Memelihara,

Seperti halnya orang yang sedang dititipkan sesuatu yang bukan miliknya. Manusia harus dapat dipercaya dalam memelihara (khalifah) semua sumber daya yang ada di planet bumi ini dan mempertanggung jawabkannya pada Sang Maha Pemilik ( Al Malik)

6.Taharah,Kesucian (spiritual) dan Kebersihan (fisik),

Kesucian mengarahkan adanya kesadaran individu terhadap keberadaan  Tuhan. Sehingga terjadi keseimbangan sosial masyarakat untuk hidup secara harmonis dengan alam sekitar. Kebersihan mengarahkan pada kepedulian terhadap kesehatan dengan menghindari pencemaran air dan udara. Dan melaksanakan roda ekonomi yang bersih dari segala tindakan penipuan dan keserakahan

7.Haq, Kebenaran dan Hak-hak.,

Mengutamakan kebenaran dalam kesepakatan antara individu atau diantara institusi, serta menjaga hak-hak hidup yang dimiliki mahluk (manusia, hewan dan tumbuhan). Dan senantiasa  menghindari  adanya tindakan kejam terhadap hewan

8. Ilm Nafi’,  Pemanfaatan ilmu pengetahuan,

Ilmu Pengetahuan baik itu teologi, sains dan teknologi canggih harus bermanfaat bagi individu, masyarakat  dan  generasi yang akan datang. Jangan sampai malah merusak tatanan masyarakat dan keseimbangan alam. Hal ini mencakup pula pada bidang riset penelitian dan pola pendidikan

Kesimpulan

8 Prinsip dasar diatas sebenarnya dasar  bagi prinsip–prinsip ‘Green’ lainnya yang dijadikan pedoman melestarikan alam kehidupan ini. Singkatnya prinsip diatas menjadi dasar landasan Manusia dalam berhubungan dengan alam,  landasan tersebut yaitu :

  1. Iman, melaksanakan aktifitas yang baik dan benar (amal salih)
  2. Air, udara dan energi (api) adalah milik bersama (manusia, hewan dan tumbuhan)
  3. Membunuh atau tindakan yang menyebabkan kepunahan suatu spesies adalah Dilarang dan jika tidak dipenuhi akan mendapat sanksi yang pedih dari Sang Maha Pencipta ( kecuali yang Halal, atas ijin-Nya).

Source :www.MuslimHeritage.com, Wickey Elyaz

Aplikasi Green Chemistry yang memenangkan penghargaan dari Presidential Green Chemistry Challenge Awards

Green Chemistry bukan  sekedar konsep!! Cara terbaik memahami Green Chemistry tentu haruslah dari aplikasinya juga. Hal ini penting guna menepis anggapan bahwa Green Chemistry cuma Konsep yang bagus . Simak penemuan dan aplikasi Green Chemistry yang memenangkan penghargaan dari Presidential Green Chemistry Challenge Awards yang didukung ACS Green Chemistry Institute.

1.Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer,

Professor Krzysztof Matyjaszewski dari Carnegie Mellon University telah mengembangkan pelarut yang aman bagi lingkungan. Proses yang ditelitinya disebut “ Atom Transfer Radical Polymerization (ATRP)” yang biasa dilakukan untuk proses pembuatan polimer.Menariknya proses ATRP ini dilakukan dengan Vitamin C (asam askorbat) sebagai   pereduksi (reduction agent).Tentu saja hal ini menghemat pemakaian katalis serta aman bagi lingkungan.

2. Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat

Procter and Gamble mengembangkan cat yang yang dapat diperbaharui. Produsen cat biasanya  memakai senyawa alkid sebagai bahan baku cat karena sifatnya tahan lama, mengkilap dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya bahan bangunan, industri metal, alat pertanian dan konstruksi. Namun sayangnya senyawa ini beracun. Oleh karena itu Procter & Gamble menciptakan formulasi cat berbahan baku minyak Sefose® menggantikan bahan baku yang berasal dari turunan minyak bumi.  Minyak Sefose® dibuat dari gula dan minyak sayur yang jauh lebih aman bahkan pemakaiannya hanya separuh dari senyawa alkid !

3. Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar.

Virent Energy Systems, Inc. membuat bahan bakar yang berasal dari Gula pati dan selulosa, Cadangan minyak bumi yang terus menipis mendorong perusahaan ini mencari bahan bakar alternatif dari sumber yang dapat diperbaharui.Dengan bahan dasar air dan katalis khusus gula pati dan selulosa dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif melalui proses yang hemat energi dan mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan. Ini suatu terobosan yang menarik untuk mengimbangi harga minyak bumi yang tidak stabil.

4.Pemakaian enzim untuk pembuatan   bahan dasar kosmetik .

Eastman Chemical dikenal sebagai perusahaan yang membuat kosmetik dan perlengkapan mandi . Perusahaan seperti ini seringkali memakai asam kuat dan pelarut yang beracun. Pemakaian bahan–bahan jenis ini membutuhkan proses yang mahal . untuk mengatasi masalah ini Eastman Chemical mengembangkan teknologi pembuatan ester yang biasa digunakan sebagai bahan baku dengan secara enzimatis. Pembuatan ester dengan cara ini ternyata lebih hemat dan aman karena berbahan baku alami.

5. Kacang kedelai sebagai Bahan Pembuatan Toner printer

Umumnya toner printer dibuat dari turunan minyak bumi. Sifatnya yang sulit lepas dari kertas mempersulit proses daur ulang. Perusahaan  Battelle bersama  Advanced Image Resources dan badan kedelai  Ohio. Menciptakan toner yang berasal dari kedelai.Toner kedelai ini memiliki kualitas yang sama dengan toner konvensional selain mudah dihapus dari kertas dan pembuatannya yang hemat energi. Tentu saja ini berita baik karena proses daur ulang jadi lebih mudah .

6.Kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan lem perekat.

Lem perekat banyak dipakai di perusahaan kayu dan kertas. Namun lem perekat yang umum dipakai mengandung formaldehid yang diketahui cukup berbahaya dan bisa menyebabkan kanker. Professor Kaichang Li dari Oregon State University bersama perusahaan pengolahan hutan Columbia and Hercules Inc. Mengembangkan bahan perkat berbahan dasar kacang kedelai sebagai pengganti 47 juta pon perekat berbahan dasar formaldehid.

7.Green process ala S.C. Johnson & Son, Inc.

Mulai tahun 2005 S.C. Johnson & Son, Inc, membuat sistem yang mengukur sejauh mana kandungan  produk yang mereka buat memiliki pengaruh pada lingkungan dan kesehatan. Sistem ini dinamakan Greenlist™. Dengan sistem ini formulasi dari suatu produk lebih mudah di modifikasi, hasilnya  S.C. Johnson & Son berhasil mengurangi 4 juta pon pemakaian polyvinylidene chloride (PVDC) per tahun.

Source :http://www.epa.gov/greenchemistry/

Mengenal Paul Anastas, Bapak Green Chemistry

Mempelajari Green Chemistry tidaklah lengkap jika tidak mengenal Paul Anastas sang bapak Green Chemistry. Beliau memperoleh gelar B.S dari University of Massachusetts di kota Boston dan menyelesaikan  MA dan Ph.D bidang kimia di Brandeis University. Banyak sekali  tulisan  tentang  sains dan sustainability yang telah dibuatnya.Bersama John Warner beliau membuat  buku yang berjudul “Green Chemistry: Theory and Practice” yang memuat tentang 12 prinsip dari pada Green Chemistry . Penghargaan -penghargaan yang telah diraihnya diantaranya dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika ( EPA’s), Medali Green Chemistry pemerintah Kanada, Chemical Society Award negara Yunani, Scientific American 50 Award dan the Heinz Award bidang lingkungan.Ini merupakan suatu bukti dedikasi dan kompetensi yang tinggi terhadap masalah lingkungan

Terakhir beliau menjabat sebagai direktur Pusat  Green Chemistry and Green Engineering Universitas Yale dan  juga memegang jurusan  kimia dan teknik kima di School of Forestry & Environmental Studies. Adapun riset yang ditekuninya ialah desain proses kimia dan senyawa kimia yang aman untuk menggantikan senyawa kimia yang cenderung beracun.

Karena dedikasi dan keilmuannya Sang bapak Green Chemistry ini ditunjuk oleh President Barrack Husein Obama menjadi kepala riset dan pengembangan pada Badan Perlindungan Lingkungan Amerika ( EPA’s).

Jabatan baru di EPA’s menyebabkan ia meninggalkan Yale.Namun demikian beliau berjanji  riset, pendidikan dan kebijakan di Pusat  Green Chemistry and Green Engineering terus dilanjutkan sesuai cita-cita beliau yakni menemukan suatu teknologi kimia baru yang ramah lingkungan namun tetap  menguntungkan secara ekonomis.

Suatu hal yang perlu dicontoh oleh kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan alam sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Mudah-mudahan ada ahli kimia dan lingkungan Indonesia yang seperti beliau.

Source :EurekAlert.com

5 Masalah Dunia Yang Dapat Diperbaiki Green Chemistry !

1. Kekurangan energi
2. Perubahan iklim Global
3. Sumberdaya alam yang kian menipis
4. Kekurangan pangan
5. Lingkungan kita yang semakin terpolusi

1.Masalah Kekurangan Energi
Masalah kekurangan energi di dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tak dapat diperbaharui dan berpotensi merusak lingkungan seperti karbondioksida, menipisnya lapisan ozon, dampak penambangan serta bahan beracun di sekitar kita.
Untuk masalah kekurangan energi ini Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternative seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya. Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.

2.Masalah Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasan global adalah bidang kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry.

3.Masalah Sumberdaya alam yang kian menipis
Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui, menyebabkan ketidakseimbangan pada skala yang memprihatinkan .Oleh karena itu pemakaian bahan bakar fosil menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti:
Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.

4.Masalah Kekurangan pangan
Ketika terjadi kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah .Sayangnya metoda pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di masa mendatang. Untuk itu perlu adanya metoda baru dalam mengatasi masalah pangan ini dan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa depan dengan cara: Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi

5.Masalah Alam Lingkungan yang semakin terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.

Demikian besarnya potensi Green Chemistry menunjukkan pentingnya gerakan ini didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah. Green Chemistry memang tidak akan menyelesaikan ‘semua’ masalah polusi ,energi dan pangan .Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dan fundamental terhadap kelestarian hidup di planet bumi yang kita cintai.

Powerpoint presentations for teachers and school kids. 100% FREE

Mengapa Green Chemistry Dibutuhkan?

Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui.?? Salah satu contoh adalah pemakaian pestisida DDT.

Apa yang konsep Green Chemistry dapat lakukan?

Mendorong pencegahan terhadap polusi mulai dari tingkat molekuler melalui desain sintesis dan mendukung lebih lanjut penemuan proses kimia yang lebih ramah lingkungan  yang tidak hanya dapat mengurangi sisa bahan beracun tapi menghilangkan sama sekali subtansi-substansi yang berpotensi racun dan berbahaya.

Paul Anastas sang “Bapak Green Chemistry” bersama John C.Warner telah mengembangkan 12 prinsip Green Chemistry yang dapat menterjemahkan teori menjadi tindakan.

Adapun 12 prinsip yang dijadikan pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah

  1. Mencegah terjadinya limbah lebih baik daripada mengolah dan membersihkannya
  2. Ekonomi atom, metoda sintesis yang efisien
  3. Melakukan sintesis kimia yang tak menghasilkan racun
  4. Mendesain senyawa kimia yang tak beracun
  5. Pemakaian pelarut dan bahan-bahan   yang aman
  6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
  7. Pemakaian bahan baku  yang dapat diperbaharui
  8. Mengurangi senyawa turunan yang tak perlu
  9. Pemakaian katalis sangat baik secara stoikiometris
  10. Mudah terdegradasi
  11. Pencegahan polusi lingkungan
  12. Pencegahan terhadap kecelakaan

http://www.worldofteaching.com

Green Chemistry is…

Green Chemistry adalah penerapan daripada prinsip –prinsip penghilangan dan pengurangan  senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari produk kimia

Cakupan GREEN CHEMISTRY
•    Minimalisir zat tak berguna pada sumber daya nya
•    Penggunaan katalis pada Reagen – reagen
•    Penggunaan  Reagen – reagen non toksik
•    Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui
•    Peningkatan efisiensi atom
•    Penggunaan pelarut yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang